Para pengendara
yang berdesakan dalam kemacetan di depan pintu gerbang kampus Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung
|
PAGI hari, seperti biasanya banyak mahasiswa yang menuju ke
kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang berlokasi di jalan Setiabudi,
Bandung dihadapkan pada kemacetan, padahal jarak antara kampus tempat mereka
menuntut ilmu dengan lokasi tempat tinggalnya tidak terlalu jauh hanya berkisar
2-3KM. Akan tetapi, mahasiswa yang kebanyakkan pengguna sepeda motor ini sering
sekali terjebak macet hingga puluhan menit hanya untuk menuju kampus mereka
tersebut.
Dampak
dari kemacetan ini kerap sekali memberi keluhan bagi mahasiswa itu sendiri
menjadi sering terlambat mengikuti perkuliahan gara-gara terjebak di dalam
kerumunan kemacetan.
“Lokasi
tempat saya ngekost di daerah gerlong, jarakny ke kampus tidak jauh tapi saya
sering kejebak macet 30 menit hingga 1 jam” ungkap kekesalan Imay, salah
seorang mahasiswa UPI.
“Setiap
pagi saya selalu kesal karena terjebak macet kalau mau ke kampus, jika sudah
kesal begitu bagaimana saya bisa memulai perkuliahan dengan baik” keluh Imam
Akhmad, salah seorang mahasiswa UPI yang setiap harinya mengendarai motor ke
kampus.
Kemacetan
pada jam masuk kerja (07:00-08:00 WIB), Istirahat siang (12:00-13:00 WIB) dan
pada jam pulang kerja (16:00-18:00) memang sudah menjadi tradisi di jalanan
sekitar gerbang kampus UPI ini. Hal ini dikarenakan jalanan umum yang sempit di
lokasi ini memang tidak akan sanggup menerima lonjakan banyaknya kendaraan yang
berlalu-lalang pada jam-jam sibuk seperti yang telah disebutkan diatas Tadi.
Lokasi
kampus memang menjadi langganan banyaknya
kendaraan apalagi kalau kampus itu sendiri berada dekat dengan kawasan
terminal yang juga dipenuhi dengan kendaraan transportasi, hal inilah yang
menjadi penyebab utama kemacetan di depan pintu masuk gerbang kampus UPI.
Kawasan
terminal Ledeng yang memang ramai dengan kendaraan dan orang-orang yang
bertransaksi jual-beli, di tambah lagi banyaknya tempat makan membuat kawasan
ini memang membuat banyaknya aktivitas masyarakat yang terjadi yang dapat
menghambat kelancaran lalu lintas. Ditambah lagi kawasan ini dekat dengan
kawasan kampus UPI yang memuat banyak sekali aktivitas termasuk aktivitas di
jalanan sekitar kampus yang memastikan pemerolehan kemacetan menjadi semakin
parah.
“Kawasan
ini mengalami kemacetan dikarenakan banyaknya jumlah kendaraan yang masuk ke
kampus UPI dan susahnya menertibkan para pengemudi angkot yang berhenti
sembarangan” ungkap Dedi Iswanto, seorang petugas kepolisian lalu-lintas.
Berbagai
faktor yang menyebabkan kemacetan di depan gerbang kampus UPI tadi memang
sangat kompleks. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik dari semua pihak
yang terkait baik itu dari pihak yang mengatur ketertiban lalu lintas, pihak
kampus , para pengendara dan masyarakat.
Dari pihak
kepolisian lalu lintas perlu adanya penambahan personil yang bertugas di daerah
kemacetan ini sehingga banyaknya kendaraan dapat diatur dan amankan semaksimal
mungkin dan perlu adanya tindakan yang tegas terhadap para pengemudi angkot
yang berhenti dengan sembarangan.
Pihak
kampus UPI sendiri harus memberikan peranan yang penting dalam menanggulangi
kemacetan tersebut. Dengan cara memberikan kebijakan agar beberapa akses pintu
masuk di UPI dibuka supaya para mahasiswa yang ingin memasuki kawasan kampus
tidak hanya menumpuk di satu titik pintu masuk saja, namun dapat terbagi-bagi.
Para
pengendara kendaraan baik mobil ataupun motor juga tidak bisa lepas dari upaya
penanganan macet tersebut . Dengan kata lain perlu adanya kesadaran bagi para
pengendara khususnya mahasiswa yang hendak menuju kampus yang tempat kostannya
dekat kampus sebaiknya tidak membawa kendaraan dan memilih alternatif dengan
berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Disamping dapat mengurangi jumlah
kendaraan juga dapat meningkatkan kesehatan pada mahasiswa itu sendiri.
Pemerintah
Indonesia juga perlu berkontribusi dalam membatasi atau mengurangi jumlah
kendaraan yang beredar di Negara ini dan juga perlu untuk memperbaiki sarana
transportasi seperti memperlebar jalanan yang ada di Indonesia, dengan demikian
dapat mengurangi kemacetan yang ada di jalanan negeri ini terkhusus di jalan
depan gerbang kampus UPI (Jaka Aris
Napitupulu, dari Setiabudi, Bandung).
Beritanya menarik..
BalasHapus